Menjadikan Pandemi Covid-19 sebagai tema pembelajaran Literasi Matematis
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendmatematika.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/a9612874-4a08-4a00-a02c-3fbd9dcd9798.jpeg)
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak tahun 2020 merupakan episode sejarah perubahan peradaban manusia. Mewabahnya covid-19 mengakibatkan tatanan sosial berubah. Kesehatan menjadi prioritas dengan penggunaan masker, menjaga jarak, dan melakukan vaksin atau tes swab antigen ketika bepergian. Tiap daerah memiliki status level yang berbeda-beda. Tiap negara membuat regulasi untuk melindungi warganya. Sementara perubahan varian virus menjadi berita sehari-hari di media sosial. Varian delta diberitakan telah menjadi varian omicron yang keganasan penularannya lima kali lebih dari virus aslinya. Varian virus corona saat ini tercatat varian Alpha (Inggris), Beta (afrika), Gamma (Brasil), Delta (India), Epsilon (Amerika), Zeta (Brasil), Theta (Philipina), Eta, Lotha (Amerika), Kappa (India), Omicron (Afrika). Perkembangan kasus Covid-19 di suatu negara ataupun dunia selayak berita ramalan cuaca yang tiap hari ada perubahan turun atau naik.
![](https://statik.unesa.ac.id//profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendmatematika.pasca.unesa.ac.id/file/dc60939b-6856-4112-b42a-dc0df933d51b.jpeg)
Kondisi dunia pendidikan
mengalami perubahan, termasuk pendidikan matematika. Guru tidak lagi mengajar
langsung tatap muka tetapi menggunakan dunia maya melalui daring. Pemanfaatan
teknologi dalam mengajar matematika menjadi sebuah keniscayaan. Guru, siswa,
dan orang tua dipaksa memanfaatkan android, aplikasi internet, dan media-media
lain. Perubahan cepat itu tidak selalu direspon dengan cepat karena terkendala
jaringan internet, fasilitas handphone android, atau laptop untuk belajar, juga
pengetahuan dan keterampilan guru. Kondisi ini salah satunya yang memicu
digalakkan pemberian bekal pengetahuan pemanfaatan situasi pandemi sebagai tema
pembelajaran. Situasi pandemic dapat menjadi konteks dalam pengembangan
pemahaman literasi matematis. Guru selain memberikan keterampilan pengetahuan
matematika juga mendorong siswa untuk menjaga protokol Kesehatan. Literasi
matematis adalah kemampuan atau kapasitas individu untuk bernalar dalam
pemecahan masalah dan merumuskan, menggunakan dan menginterpretasi matematika
dalam berbagai konteks. Pemecahan masalah merupakan aktivitas yang menjadi
tujuan kurikulum saat ini dan menjadi focus dalam pembelajaran matematika.
![](https://statik.unesa.ac.id//profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendmatematika.pasca.unesa.ac.id/file/b06330ac-af46-4cc9-8082-4533ee1c1eb0.jpeg)
Untuk memberikan bekal pengetahuan
guru tersebut dilaksanakan pelatihan perancangan tugas pemecahan masalah
tentang Covid-19 untuk guru matematika SMP. Kegiatan yang dikemas sebagai program pengabdian kepada
masyarakat (PKM) program studi docktor pendidikan matematika Unesa ini
dilaksanakan di kabupaten Sidoarjo bekerjasama dengan MGMP Matematika dan MKKS
Kabupaten Sidoarjo. Pelaksanaan hari pertama tanggal 7 Oktober 2020 dibuka oleh
perwakilan MKKS sebagai pembina MGMP Matematika Kabupaten Sidoarjo, yaitu Dr.
Netti Lastiningsih, M.Pd dan dilanjutkan sambutan oleh ketua MGMP yaitu Drs.
Abdun Nafik.
![](https://statik.unesa.ac.id//profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendmatematika.pasca.unesa.ac.id/file/c6387d88-5a13-4b1f-939a-aa0b61d07fcc.jpeg)
Pemateri pertama Dr. Pradnyo Wijayanti, M.Pd menyampaikan penjelasan pemecahan masalah, dan tugas pemecahan masalah tentang konteks Covid-19. Peserta yang terdiri dari 40 guru matematika negeri dan swasta mengikuti pelatihan melalui Zoom Meeting tampak mengikuti dengan seksama. Materi dilanjutkan tentang penilaian pemecahan masalah oleh Dr. Endah Budi Rahaju.
![](https://statik.unesa.ac.id//profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendmatematika.pasca.unesa.ac.id/file/39e8f97a-0367-47c5-a6d0-b57c6f42e8b7.jpeg)
Pada hari kedua, tanggal 14
Oktober 2020, peserta diberikan bekal bagaimana mendesain pembelajaran yang
memuat tugas pemecahan masalah dan literasi matematis konteks Covid-19 dalam
aplikasi Google Classroom. Pembimbingan dilakukan oleh ketua prodi S3
Pendidikan matematika Unesa, Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd. Tindak
lanjut dari kegiatan ini peserta diminta mengirimkan tugas yang sudah didesain
dalam aplikasi Google Classroom dan digunakan dalam pembelajaran sesuai materi
yang diajarkan saat itu. Peserta memberikan respon positif dalam pelatihan ini
dan berharap untuk ditindaklanjuti dengan materi lain yang sesuai dengan
kebutuhan di lapangan.#