Mengajar Numerasi Menggunakan Learning Management System (LMS) Gratis
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendmatematika.pasca.unesa.ac.id/thumbnail/3b359260-c440-4db2-9052-d91fec6267c1.jpeg)
Numerasi merupakan salah satu literasi yang dikaitkan dengan konsep bilangan dan keterampilan operasi berhitung. Dalam Panduan Gerakan Literasi Nasional dijelaskan numerasi merupakan pengetahuan dan kecakapan menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari, serta menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (misalkan grafik, tabel, atau bagan) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan. Konsep ini menjadi perhatian guru matematika, terutama guru matematika SMP di kabupaten Nganjuk. Numerasi perlu diajarkan tidak saja terkait konsep bilangan, tetapi topik-topik matematika lainnya seperti aljabar, geometri dan pengukuran, statistika dan peluang. Untuk itu perlu keterampilan dan pendekatan khusus dalam mengajarkan.
Mengajar merupakan sebuah seni. Ketika pembelajaran dilakukan secara tatap muka, guru dapat saja berimprovisasi menggunakan media standar. Kondisi saat ini berubah di masa pandemi, peserta didik terbiasa menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Pembelajaran dapat dilakukan secara sinkronus atau asinkronus menggunakan aplikasi teknologi. Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tersebut, Program Studi Doktor Pendidikan Matematika Unesa melakukan program pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan dan workshop untuk guru matematika SMP di kabupaten Nganjuk. Guru diberikan bekal pengetahuan tentang peran dan Kompetensi Guru di masa Pandemi, pentingnya numerasi, merancang tugas numerasi dengan konteks tentang Covid-19, menilai numerasi, dan GoogleClassroom untuk Belajar dan mengajar numerasi.
![](https://statik.unesa.ac.id//profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendmatematika.pasca.unesa.ac.id/file/cf252f6e-14b2-4deb-ab7b-67c93e019821.jpeg)
Prof. Mega Teguh Budiarto menyampaikan “bapak ibu guru, di masa kini selain memastikan tercapainya tujuan pendidikan dan pemenuhan target akademik dan non akademik, juga memiliki tanggung jawab dalam memastikan keselamatan peserta didik secara fisik dan psikis. Guru perlu menjadi teladan mentaati semua protokol Kesehatan”. Pelatihan yang dilaksanakan secara tatap muka langsung di SMK PGRI 1 Nganjuk, 2 Oktober 2021 dan dilanjutkan dengan online diikuti oleh sebanyak 20 guru matematika SMP yang bergabung dalam MGMP Matematika kabupaten Nganjuk.
![](https://statik.unesa.ac.id//profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendmatematika.pasca.unesa.ac.id/file/579d99e7-30f7-441d-99d2-9d5e8c0b12e3.jpeg)
Dr. Yusuf Fuad, M.App.Sc menekankan bahwa numerasi bukan barang baru dalam Pendidikan Matematika dan bagi guru. Guru tinggal memilih pembelajaran yang tepat seperti dengan memanfaatkan teknologi atau aplikasi yang gratis dan mudah digunakan (user friendly).
![](https://statik.unesa.ac.id//profileunesa_konten_statik/uploads/s3pendmatematika.pasca.unesa.ac.id/file/889f91ce-bdf0-4f3d-a739-94ab53cd6c3d.jpeg)
“Menilai tugas numerasi dapat menggunakan rubrik yang bersifat holistik, analitis, atau skala persepsi. Bapak ibu pilih yang sesuai dengan tugas yang diberikan”, keterangan Dr. Siti Khabibah, M.Pd. Pelatihan dilanjutkan secara daring tanggal 9 dan 14 Oktober 2021. Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd sebagai kaprodi S3 Pendidikan Matematika menyampaikan Learning Management System (LMS) yang gratis menggunakan Google Classroom dan Google Meeting. Peserta antusias mengikuti dan mengerjakan membuat google Classroom yang memuat tugas dan pembalajaran numerasi dengan konteks pandemic Covid-19. Para guru menginginkan pelatihan ditindaklanjuti dan terus dilaksanakan di tahun mendatang. #